Mangga Silalahi Paropo |
Silalahi,
"Asing taon on bah... Nian nga marboras mangga, on gabe asing bah...!" ("Musim mangga seharusnya sudah waktunya, namun tahun ini berbeda sudah rasanya !")
Demikian ungkap seorang
penduduk Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Kab. Dairi.
Mangga Silalahi memiliki
rasa yang berbeda bila dibandingkan dengan mangga mangga lainnya, mangga ini
memiliki rasa yang sama dengan mangga mangga di desa desa tetangganya seperti Tongging,
Harang gaol dan desa desa lain yang berdekatan, termasuk Paropo, Sitio-tio dan
juga Binangara.
Sejak puluhan tahun lalu,
Silalahi sudah dikenal oleh kecamatan kecamatan disekitarnya sebagai penghasil
buah mangga musiman, dimana mangga mangga ini biasanya di edarkan ke kota Sumbul,
Sidikalang, Salak, Pakpak barat, Kaban Jahe, Berastagi bahkan sampai ke kota Medan.
Mangga Silalahi memiliki struktur mangga kampung pada umumnya, berwarna kuning,
berukuran sedang dan memiliki rasa manis khas tersendiri.
Namun tahun ini, para
pemiliki ataupun pengelolah pohon-pohon mangga di Kecamatan Silahisabungan,
terkhusus Silalahi, Paropo dan Sitiotio harus bersabar, untuk tahun 2021,
mangga mangga di Silalahi terlambat panen, dimana biasanya panen raya akan di
lakukan di ahir tahun biasanya di Bulan Desember sampai ke awal tahun di bulan
Januari.
Namun berbeda kali ini, bukan
hanya terlambat panen saja, kebanyak dari mangga mangga yang ada bahkan terancam
gagal panen. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, dan di dominasi oleh
cuaca angin yang extrim, untuk hal hama ulat yang ada, beberapa petani melakukan
penyemprotan anti hama secara manual ke tiap tiap pohon mangga yang mereka
miliki atau mereka kelolah, namun berbeda halnya dengan cuaca angin yang datang,
tidak ada hal baik yang bisa dilakukan para pemilik dan pengelolah kecuali
hanya berdoa.
Biasanya, hitungan kasar
untuk mangga yang di hasilkan dari Desa Silalahi I, II dan III dalam sekali
musim bisa menghasilkan sampai 50 Ton Mangga bahkan lebih.
Terkait dengan hal pemasaran,
mangga mangga dari kecamatan ini masih tergolong cukup baik, dimana buah mangga
tersebut lebih dominan di jual ke tengkulak tengkulak yang ada di kecamatan
tersebut, ada beberapa warga yang memjadikannya sebagai buah tanganya dengan
cara menjualnya di pinggir pinggir jalan sepanjang Jl, Tugu Silalahi.
Semoga saja untuk
kedepannya panen mangga di kecamatan ini bisa seperti sedia kala agar dapat membantu
perekonomian penduduk di kecamatan tersebut.
Salam, Admin Silalahi Project